Debian?? uh..mungkin varian jenis ini sudah sangat populer. Apalagi turunannya ubuntu yang berbasis GNOME, kubuntu yang berbasis KDE, dan lain sebagainya. Kali ini saya membahas Networking di Debian Lenny, banyak yang beranggapan kalo penggunakan linux itu susah. palagi untuk settingan untuk Networknya yang pake basis text tidak seperti windows dengan bermodal klik, namun kebanyakan orang bermain dengan media keyboard (basis text) itu menyenangkan.
Dimana - mana opreting system untuk di jadikan server, router itu OpenSource lebih jago, lebih mumpuni di bandingkan ClosedSource (dalam artian ini windows) karena dengan aplikasinya. Saya akan membahas cara dan settingan netwoek di Debian ini, namun saya akan kasih tahu beberapa dan apa saja yang akan di setting :
- Buat dan setting DNS
- Buat dan setting DHCP
- Buat dan setting Mailserver
- Buat dan setting Proxy Server dan Transparent Proxy
Setting DNS (bind9)
Oke langsung saja saya bahas dengan bahasa saya sendiri dan semampu saya menjelaskan agar sobat-sobat dapat memahami tulisan saya. Di sini saya asumsikan operating system debian lenny udah terinstal dan saya asumsikan settingan – setingan ip sebagai berikut :
- IP Address : 192.168.20.1
- Netmask : 255.255.255.224
- Gateway : 192.168.20.1
- Name Server : 192.168.20.1
- Host name : archive
- Domain Name : archiveadhie.com
- Hostname Account : archive
Karena DNS Server sudah terinstal terlebih dahulu saat penginstalan maka saya langsung mengedit filenya
Ketik # vim /etc/bind/named.conf Setelah muncul scripnya, arahkan kursor pada akhir baris scrip tersebut, ingat pada akhir baris pokoknya yang paling terakhir pada scrip tersebut. Kemudian tekan INSERT untuk mengaktifkan pada saat kita mengedit dan ketiklah perintah di bawah ini.
zone “archiveadhie”{
type master;
file “/etc/bind/db.archiveadhie”;
};
zone “20.168.192.in.addr.arpa”{
type master;
file “/etc/bind/db.192.168.20.1”;};
Penjelasan :
Perlu anda perhatikan baris – baris di bawah ini :
zone “archiveadhie”{ #menambahkan zona baru / domain baru yaitu archive-adhie.com
type master; #merupakan master domain, domain utama
file “/etc/bind/db.archiveadhie”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host
}; (db.otakkujenius.com=hanya contoh)
zone “20.168.192.in.addr.arpa”{ #menambahkan zona reverse baru yaitu archiveadhie.com
type master; #merupakan reverse master domain, domain reverse utama
file “/etc/bind/db.192.168.20.1”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host
}; (db.20.168.192 juga hanya contoh pada penamaan file)
Note : Forward DNS berguna untuk menterjemahkan nama domain ke ip address yang bersesuaian sedangkan reverse DNS berguna untuk menterjemahkan IP address ke nama domainnya.
kemudian savelah dengan perintah crtl+c dan :x (enter).
Langkah selanjutnya adalah buat file untuk forward DNS dengan nama db.archiveadhie dan reverse DNS dengan nama db.192.168.20.1, namun file yang akan dibuat ini merupakan copyan dari file db.0 dan db.255 yang terdapat di /etc/bind/ maka saya meng-copy terlebih dahulu :
# cp db.o db.archiveadhie
# cp db.255 db.192.168.20.1
setelah dicopy edit file db.archiveadhie dan db.192.168.20.1 seperti dibawah ini dengan perintah :
a. vim db.archiveadhie
$TTL 604800
@ IN SOA archiveadhie.com. root.archiveadhie.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS archiveadhie.com.
@ IN A 192.168.20.1
www IN A 192.168.20.1
ftp IN A 192.168.20.1
@ IN SOA archiveadhie.com. root.archiveadhie.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS archiveadhie.com.
@ IN A 192.168.20.1
www IN A 192.168.20.1
ftp IN A 192.168.20.1
b. vim db.192.168.20.1
$TTL 604800
@ IN SOA archiveadhie.com. root.archiveadhie.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS archiveadhie.com.
@ IN SOA archiveadhie.com. root.archiveadhie.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS archiveadhie.com.
1 IN PTR archiveadhie.com.
jika sobat sudah mengedit kemudian savelah.
setelah itu restart service BIND dengan perintah : # /etc/init.d/bind9 restart dan untuk mengeceknya apakah ada kesalahan atau tidak dengan perintah :
# nslookup –sil archiveadhie.com = untuk db.archiveadhie
# nslookup –sil 192.168.20.1 = untuk db.192.168.20.1
saat sobat mengecek dengan perintah tersebut ada dua macam pesan yang menandakan bahwa settingan dns sobat sudah berhasil dan jalan dengan baik. sekarang saya akan jelaskan pesannya dibawah ini :
Server: 127.0.0.1
Address: 127.0.0.1#53
Address: 127.0.0.1#53
Name: archiveadhie.com
Address: 192.168.20.1
*pesan diatas adalah pesan pertanda sukses ketika sobat mengecek db.archiveadhie
Server: 127.0.0.1
Address: 127.0.0.1#53
1.20.168.192.in-addr.arpa name:archiveadhie.com
Address: 127.0.0.1#53
1.20.168.192.in-addr.arpa name:archiveadhie.com
*dan pesan yang diatas adalah pesan pertanda sukses ketika sobat mengecek
db.192.168.20.1
apabila kedua pesan di atas muncul ini pertanda settingan DNS sobat sudah berhasil dengan baik. catatan apabila settingan dns sobat masih gagal dan muncul kesalahan error itu biasanya ada scrip yang kurang atau penulisannya huruf kapital, ingat linux itu case sensitif dan coba ulangi dari awal dan harus jeli.
selesai dech..selamat mencoba..
kemudian settingan administrasi yang lain menyusul ya pada postingan selanjutnya ya
uuhh capenya ngetik lumayan panjang nich..
uuhh capenya ngetik lumayan panjang nich..
Labels:
artikel linux,
Debian,
Networking
Thanks for reading Administrasi Server di Debian Lenny - Setting DNS. Please share...!
0 Komentar untuk "Administrasi Server di Debian Lenny - Setting DNS"
Blog ini dofollow jadi jangan lupa berikan komentar, No Spam !!!.